Sabtu, 25 Februari 2017


SEJARAH KOTA TANJUNG PINANG
BY:KELOMPOK 2 SMPN12 TPI TIMUR

Kota Tanjungpinang

Tanggal :28 febuari 2017

Kota Tanjungpinang

كوتا تنجوڠڤينڠ
Pemandangan Kota Tanjungpinang  كوتا تنجوڠڤينڠ

Pemandangan Kota Tanjungpinang

كوتا تنجوڠڤينڠ
Lambang Kota Tanjungpinang  كوتا تنجوڠڤينڠ
Lambang
Semboyan: Jujur Bertutur Bijak Bertindak
Lokasi Kota Tanjungpinang  كوتا تنجوڠڤينڠ di Pulau Bintan

Lokasi Kota Tanjungpinang

كوتا تنجوڠڤينڠ di Pulau Bintan
Kota Tanjungpinang  كوتا تنجوڠڤينڠ berlokasi di Indonesia
Kota Tanjungpinang  كوتا تنجوڠڤينڠ

Kota Tanjungpinang
كوتا تنجوڠڤينڠ
Lokasi Kota Tanjungpinang
كوتا تنجوڠڤينڠ di Pulau Bintan
Hari jadi
Ibu kota
Pemerintahan
 • Wali Kota
H. Lis Darmansyah
Populasi ((2014))[1]
 • Total
203,153 jiwa
 • Kepadatan
848/km2 (2,200/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa
 • Agama
 • Bahasa
WIB
4
18


Tanjungpinang atau Tanjung Pinang (disingkat Tg. Pinang) adalah ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kota ini terletak di Pulau Bintan dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Dompak dan Pulau Penyengat, dengan koordinat 0º5' LU dan 104º27' BT. Kota Tanjungpinang dahulunya adalah pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga. Sebelum dimekarkan menjadi kota otonom, Tanjungpinang adalah ibukota Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan). Kota ini juga awalnya adalah ibukota Provinsi Riau (meliputi Riau daratan dan kepulauan) sebelum kemudian dipindahkan ke Kota Pekanbaru.
Kota ini memiliki cukup banyak daerah pariwisata seperti Pulau Penyengat yang hanya berjarak kurang lebih 2 mil dari Pelabuhan Sri Bintan PuraPantai Trikora dengan pasir putihnya terletak kurang lebih 65 km dari kota, dan Pantai Buatan yaitu Tepi Lautyang terletak di garis pantai pusat kota sebagai pemanis atau wajah kota (waterfront city).
Pelabuhan Laut Tanjungpinang di Sri Bintan Pura memiliki kapal-kapal jenis feri dan feri cepat (speedboat) untuk akses domestik ke pulau Batam dan pulau-pulau lain seperti Kepulauan Karimun dan Kundur, serta kota-kota lain di Riau. Pelabuhan ini juga merupakan akses internasional ke Malaysia dan Singapura








Sejarah

Berdasarkan Sulalatus Salatin, Tanjungpinang merupakan bagian dari Kerajaan Malaka. Setelah jatuhnya Malaka ke tanganPortugalSultan Mahmud Syah menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Malaka. Kemudian menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Johor, sebelum diambil alih oleh Belanda setelah mereka menundukan perlawanan Raja Haji Fisabilillah tahun 1784 di Pulau Penyengat.
Pada masa Hindia Belanda, Tanjungpinang merupakan pusat pemerintahan Karesidenan Riouw. Kemudian di awal kemerdekaanIndonesia, menjadi ibu kota Provinsi Riau. Pada tahun 1957, Tanjungpinang menjadi ibu kota Provinsi Riau. Namun dua tahun kemudian ibu kota propinsi itu dipindahkan ke Pekanbaru.[2] Setelah itu statusnya menjadi Kota Administratif hingga tahun 2000. Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2001, pada tanggal 21 Juni 2001 statusnya ditingkatkan menjadi Kota Tanjungpinang. Pusat pemerintahan yang semula berada di pusat Kota Tanjungpinang, kemudian dipindahkan ke Senggarang (bagian utara kota).[3]Hal ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan serta mengurangi kepadatan penduduk yang selama ini berpusat di Kota Lama (bagian barat kota). Pada tahun 2002, Kota Tanjungpinang kembali menjadi ibu kota provinsi, yakni Provinsi Kepulauan
TANJUNG PINANG ZAMAN DULU

PAK LIS DARMSYAH

Pemerintahan

Pada tahun 2002 Dra. Hj. Suryatati A. Manan terpilih sebagai walikota pertama melalui pemilihan oleh DPRD Kota Tanjungpinang. Pada tahun 2007, ia terpilih kembali untuk menjadi Wali Kota Tanjungpinang. Kemudian pada tahun 2013, ia digantikan oleh H. Lis Darmansyah.

Wilayah administrasi pemerintahan Kota Tanjungpinang terbagi menjadi 4 kecamatan dan 18 kelurahan.
Kecamatan-kecamatan di Kota Tanjungpinang adalah:


Pariwisata


Pulau Penyengat merupakan salah satu kawasan wisata di Kota Tanjungpinang. Pulau seluas 3,5 km² ini berada di sebelah barat kota Tanjungpinang dan dapat ditempuh 15 menit dengan transportasi laut. Pada pulau ini terdapat banyak peninggalan lama dengan wujud bangunan dan makam yang telah dijadikan situs cagar budaya. Selain itu juga dijumpai kelenteng atau vihara di kawasan Kampung Bugis dan Senggarang yang sekaligus menjadi kawasan wisata religi. Wisata lainnya juga dapat ditemukan di Pantai ImpianTugu PensilTepi LautMall Ramayana Tanjung PinangBestari MallBintan Indah Mall, Tanjungpinang City Center dan sebagainya.

Pariwisata di Kota Tanjungpinang ditunjang oleh adanya 8 hotel berbintang, 32 hotel melati,[2] 34 rumah makan dan pusat-pusat belanja yang terdiri dari 13 supermarket serta pertokoan yang tersebar di wilayah kota. Pada tahun 2014, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebagian besar berasal dari Singapura (71,39%) dan diikuti oleh Malaysia (13,71%). Wisatawan dari luar ASEAN terutama berasal dari China (3,31%), India (2,21%) dan Inggris (1,08%).[2] Kota ini juga menawarkan sajian kuliner aneka hidangan laut dan masakan Cina

INILAH MACAM MACAM PARIWISATA DI TANJUNG PINANG
MASJID PENYENGAT
PANTAI TRIKORA
WISATA PATUNG SERIBU